Jalur Kereta Api non-aktif di Jawa Tengah

Jakarta - Halo semua, selamat datang di blog kami, kali ini kami akan berbagi ilmu mengenai jalur kereta non-aktif di Jawa Tengah. Siapa diantara pembaca yang kampung halaman nya di Jawa Tengah atau punya sanak saudara di Jawa Tengah ?
Dahulu pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, mereka sangat banyak membangun jalur kereta, untuk memperlancar arus distribusi hasil tani atau barang lainnya dari satu tempat ke tempat lainnya sebelum akhirnya dibawa ke Batavia untuk diperjualbelikan. Sebagian masih aktif digunakan hingga kini dan ada yang sudah dinon-aktifkan. Berikut daftar jalur kereta api nya.


Daftar jalur kereta api non aktif di Jawa Tengah

1. Jalur Purwokerto – Wonosobo - Purbalingga (PWT – WS - PBG) (102 km)
Dibuka pada tahun
- 1896 (PWT – SOK)
- 1897 (SOK – PWJ)
- 1898 (PWJ – BA)
- 1916 (BA – SOR)
- 1917 (SOR – WS)
- 1900 (BJRS – PBG)
Ditutup pada tahun 1978
Stasiun/ halte yang dilalui :
- Purwokerto (PWT)
- Purwokerto Timur (PKT)
- Pasar Wage (PWE)
- Sangkal Putung (SPT)
- Sokaraja (SOK)
- Banjarsari (BJRS)
- Muntang (MT)
- Karang Kemiri (KKI)
- Kemangkong (KMA)
- Purwareja (PWJ)
- Gadulekor (GDK)
- Bantar (BTR)
- Mandiraja (MRJ)
- Purwonegoro (PRW)
- Gumiwang (GMW)
- Binorong (BNN)
- Mantrianom (MTA)
- Pucang (PUC)
- Wangon (WGN)
- Banjarnegara (BA)
- Sukanandi (SAN)
- Singomerto (SGM)
- Sigaluh (SGL)
- Prigi (PRG)
- Bandingan (BNI)
- Bojonegoro (BOJ)
- Tunggoro (TGO)
- Selokromo (SOR)
- Krasak (KSK)
- Selomerto (SER)
- Penawangan (PEA)
- Wonosobo (WS)

Segmen BJRS – PBG
- Banjarsari (BJRS)
- Jompo (JPO)
- Kalimanah (KLH)
- Purbalingga (PBG)

2. Jalur Kalibodri – Kendal – Kaliwungu (KBD – KL – KLN) (18 KM)
Dibuka pada tahun 1897, dan ditutup pada tahun 1978/1980
Stasiun/halte yang dilewati :
- Kalibodri (KBD)
- Pegandon (PEO)
- Pilang
- Patebon (PBO)
- Kendal (KL)
- Kendal Alun – Alun (KNU)
- Cangkring (CKN)
- Brangsong (BS)
- Kaliwungu (KLN)

3. Jalur Demak – Purwodadi – Wirarosa – Blora (DM – PW – WRS – BLA) (104km)
Dibuka pada tahun :
- 1888 (DM – GOG)
- 1889 (MLG – PW)
- 1889 (PW – WRS)
- 1893 (PKO – KDR)
- 1894 (BRE – NA)
- 1894 (KMN – BLA)
Ditutup pada tahun :
- 1987 (PW – WRS – BLA)
- 1996 (DM – PW)

Stasiun/halte yang dilewati :
- Demak (DM)
- Kadilangu (KIL)
- Pilangsari (PGI)
- Dempet (DMT)
- Tompe (TME)
- Godong (GOG)
- Mulungan (MLG)
- Lekok (LK)
- Nglejok (NLK)
- Purwodadi (PW)
- Mayahan (MYN)
- Jono (JNO)
- Ngantru (NTU)
- Sambirejo (SMJ)
- Wirosari (WRS)
- Pengkol (PKO)
- Truwolu (TWL)
- Ngaringan Kruispunt (NNK)
- Ngaringan Pasar (NRG)
- Kunduran (KDR)
- Brengus (BRE)
- Klokah (KKH)
- Trembul (TBL)
- Ngawen (NA)
- Kembang (KMN)
- Sembong (SON)
- Tutup (TUP)
- Blora Pasar (BLRP)
- Blora (BLA)

4. Jalur Kudus – Pecangaan (KS – PCG) (23,7 km)
Dibuka pada tahun 1887/1895, dan ditutup pada tahun 1975
Stasiun/halte yang dilewati :

Trase lama
- Kudus lama
- Alun – Alun Kudus
- Jember (JBR)

Trase baru
- Kudus (KS)
- Jember (JBR)
- Kedungdowo (KGW)
- Kalisatmijen (KSM)
- Kaliwungu (KIW)
- Tunggul (TNL)
- Pelemkerep (PKP)
- Mayong (MY)
- Bakalan (BKN)
- Purwogondo (PWG)
- Krasak (KSA)
- Pecangaan (PCG)

5. Jalur Juwana – Tayu (JU – TAY) (24,554 KM)
Dibuka pada tahun 1899/1900, dan ditutup pada tahun 1975
Daftar stasiun/halte yang dilewati :
- Juwana (JU)
- Bakaran (BAK)
- Jetak (JTK)
- Trangkil (TRL)
- Tlutup (TLT)
- Kemiri (KMI)
- Bulumanis (BIS)
- Mergotuhu (MGO)
- Tayu Pasar (TYP)
- Tayu (TAY)

6. Jalur Rembang – Blora – Cepu (RB – BLA – CU) (73,8km)
Dibuka pada tahun :
- 1901 (CU – BLA)
- 1902 (BLA – RB)
Dan ditutup pada tahun 1984
Stasiun/halte yang dilalui :
- Rembang (RB)
- Besi (BSI)
- Landoh (LDH)
- Sulang (SUL)
- Kemadu (KEA)
- Jukung (JUK)
- Mantingan (MNT)
- Ngampel (NP)
- Medang (MEN)
- Basari (BSR)
- Blora (BLA)
- Brumbung (BRB)
- Jepon (JON)
- Klampok (KPK)
- Cabak (CAK)
- Pasar Sore (PSO)
- Ledok (LDK)
- Kendilan (KDL)
- Cepu Kota (CEK)
- Cepu (CU)

7. Jalur Mayong – Welahan (MY – WLH) (6 km)
Dibuka pada tahun 1900, dan ditutup pada tahun 1942
Daftar stasiun/halte yang dilalui :
- Mayong (MY)
- Tiga Juru
- Paren
- Welahan (WLH)

8. Jalur Wirosari – Kradenan  (WRS – KNN) (11 km)
Dibuka pada tahun 1898, dan ditutup pada tahun 1996
Stasiun/halte yang dilewati :
- Wirosari (WRS)
- Pengkol (PKO)
- Bledug (BDK)
- Kuwu (KU)
- Kradenan (KNN)

9. Jalur Purwosari – Boyolali (PWS – BI) (27km)
Dibuka pada tahun 1908, dan ditutup pada tahun 1973
Stasiun/halte yang dilalui :
- Purwosari (PWS)
- Bogo
- Gembongan (GMG)
- Kartasura (KSR)
- Ngasem (NGM)
- Bangak (BGK)
- Banyudono (BNO)
- Pengging (PEG)
- Sabrangan (SBA)
- Teras (TRS)
- Randusari
- Mojosongo (MOS)
- Boyolali (BI)
- Boyolali Pasar (BIP)

10. Jalur Purwodadi – Gundih (PW – GD) (17 km)
Dibuka pada tahun 1884, dan ditutup pada tahun 1986
Stasiun/halte yang dilalui :
- Purwodadi (PW)
- Danyang (DYG)
- Boloh (BLH)
- Depok (DPK)
- Toroh SJS (TRH)
- Ngemplak (NPK)
- Gundih (GD)

11. Jalur Wonogiri – Baturetno (WNG – BRO)
Dibuka pada tahun 1923, dan ditutup pada tahun 1978
Stasiun/halte yang dilalui :
- Wonogiri (WNG)
- Somohulun (SHL)
- Gudangdongdong (GDO)
- Nguntoronadi (NTN)
- Gamping (GPG)
- Baturetno (BRO)


Sumber :
- Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-IndiĆ« 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken
- Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero)
- Sumber terpercaya lainnya

Disusun ulang oleh JDN

Jika akan dire-share, jangan hilangkan sumber dan penyusun ulang
(AN).

Komentar