Wajah Baru Transportasi Jakarta Bernama LRT Jakarta

Suasana Naik LRT Jakarta
Jakarta - Selasa (30/4) Wajah baru transportasi massal untuk warga Jakarta kembali hadir. Sebelumnya, di kuartal pertama tahun ini sudah beroperasi MRT Jakarta yang menghubungkan Lebak Bulus - Bundaran HI, kini saat yang dinanti untuk menanti wajah baru transportasi umum lainnya yang bernama LRT Jakarta. LRT Jakarta beroperasi dari Stasiun Velodrome hingga Stasiun Boulevard Kelapa Gading. LRT ini berbeda dengan MRT, jumlah rangkaian kereta yang hilir mudik hanya 2 rangkaian kereta, jalurnya melayang semua, dan memakai sumber tenaga Listrik Aliran Bawah. Sama seperti di beberapa negara Asia Tenggara lainnya, LRT menjangkau wilayah wilayah pemukiman pemukiman warga untuk menuju pusat kota. Ya bisa dibilang seperti feeder penumpang dari depan rumah untuk menuju ke pusat kota. Di Singapura fungsi nya hampir sama LRT Bukit Panjang, LRT Punggol dan LRT Sengkang terintegrasi dengan SMRT agar penumpang bisa berpindah antar moda dari LRT ke MRT untuk menuju ke pusat kota di Marina Bay.

LRT Jakarta menjawab kebutuhan masyarakat sebagai moda transportasi terbaru sebagai solusi agar konektivitas warga Jakarta jauh lebih cepat dan tidak bergantung pada kendaraan pribadi yang semakin hari, semakin memenuhi jalan.
Bayangkan, pertumbuhan kendaraan bermotor yang meningkat tidak diimbangi dengan pertumbuhan jalan raya, belum lagi arus kendaraan dari wilayah penyangga Jakarta yang wara-wiri hilir mudik setiap hari di Jakarta, dan yang terjadi ialah kemacetan tiada akhir.
Kemacetan ini selain bisa menimbulkan kerugian waktu, juga kerugian ekonomi.
Di zaman yang dituntut serba cepat ini, LRT hadir sebagai Perubahan Peradaban Baru dalam bertransportasi yang menawarkan kenyamanan, bebas macet, ramah lingkungan dan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.

Kereta LRT Jakarta buatan Hyundai Rotem

LRT Jakarta akan terintegrasi dengan Transjakarta, Mikro Trans dan kedepannya akan terintegrasi dengan KRL Commuter Line dan MRT Jakarta.
Untuk penggunaan sistem tiket, dari Pihak LRT Jakarta sendiri akan menyediakan 3 Jenis Kartu. Jenis-jenis nya yaitu:
1) Jhonny Trip (sebagai Single Trip)
2) Stock Value Trip (sebagai Multi Trip)
3) Pass Bulanan
Selain itu, LRT Jakarta juga sudah bekerjasama dengan beberapa Bank, agar kedepannya Uang Elektronik yang di keluarkan Bank bisa digunakan sebagai alat pembayaran LRT Jakarta seperti Flazz, E-money, Tapcash, Brizzi, dan JakCard. Tak lupa Kartu Jak Lingko yang sudah bisa digunakan di hampir semua angkutan umum di Jakarta sebagai alat pembayaran. Nah, cukup beragam bukan alat pembayarannya.

Saya berkesempatan untuk ujicoba LRT Jakarta secara khusus Jumat (26/4) bersama rekan-rekan blogger dan rekan-rekan Railfans (Pecinta Kereta). Acara tersebut terselenggara berkat kerjasama PT LRT Jakarta, PT Transjakarta, dan Tau Dari Blogger.
Pertama kami berangkat dari Stasiun LRT Boulevard Kelapa Gading. Stasiun nya cukup rapih dan nyaman. Terdapat eskalator dan juga lift. Ada mesin vending penjualan tiket, loket, beserta gate masuk dan keluar tak lupa papan penunjuk arah.
Fasilitas di peron selain Toilet tersedia LED Jadwal Keberangkatan Kereta, serta Pintu Pembatas Peron. Stasiun di desain semi terbuka, jadi untuk pendingin udara hanya mengandalkan sirkulasi udara dari luar beserta angin yang berhembus.


Suasana Stasiun Velodrome

Signage

Gate In and Out

Papan Penunjuk di Kereta LRT

LED Informasi Keberangkatan


Tak lama kereta LRT pun tiba, saya masuk ke dalam dan kesan pertama yang muncul adalah rapih dan nyaman. Kereta terdiri 2 rangkaian kereta, berpendingin AC, terdapat kursi berwarna abu-abu, hanger berwarna merah, layar informasi di atas pintu kereta dan space kosong di pojok untuk kursi roda dan APAR. Kelapa Gading - Velodrome sejauh 5,8 km ditempuh dalam waktu kurang lebih 10 menit saja. Wah, cukup cepat bukan ? Bandingkan jikalau saya naik kendaraan pribadi, wah bisa 1 jam lebih. Tarif yang diusulkan oleh DPRD DKI Jakarta sebesar Rp 5000,- cukup terjangkau bukan ?. Ketika di dalam kereta, suasana kabin LRT cukup hening, berbeda dengan MRT yang dirasa masih ada suara dari luar, nyaman sekali.

Oh iya sampai lupa, PT LRT Jakarta ini merupakan BUMD Pemprov DKI Jakarta ya, masih satu saudara sama Transjakarta dan MRT Jakarta. LRT Jakarta ini diklaim sebagai pengerjaan yang tercepat, karena pada saat itu mengejar waktu agar bisa digunakan ketika event Asian Games 2018. Urutan Stasiunnya Pegangsaan Dua > Boulevard Kelapa Gading > Boulevard Selatan > Pulomas > Equestrian > Velodrome. Stasiun Pegangsaan Dua merangkap Depo Pegangsaan Dua terlihat sangat luas dan megah sekali. Setiap stasiun LRT nantinya akan disediakan Park and Ride, jadi para pengguna LRT Jakarta yang lokasinya agak jauh bisa menggunakan kendaraan pribadi dan memarkirkan kendaraan pribadinya ke Park and Ride dan menggunakan LRT Jakarta.
Mungkin rekan pembaca ada yang bingung kok namanya Boulevard, Boulevard itu apa sih ? Boulevard itu berasal dari Bahasa Perancis yang artinya Bundaran. Nah, sekarang sudah bisa tidur dengan nyenyak ? Hehehehe.

Tak lama kita pun tiba di Stasiun Velodrome, stasiun ini persis berada tak jauh dari venue indoor cycling Velodrome.
Pemandangan dari atas stasiun cukup indah. Fasilitas di stasiun Velodrome pun tak jauh berbeda dengan fasilitas di stasiun Boulevard Kelapa Gading. Nantinya, di stasiun Velodrome ini akan dibangun skybridge yang terintegrasi dengan Halte Transjakarta Koridor 4 Pemuda Rawamangun, keren kan ? Jadi, turun dari Transjakarta bisa langsung integrasi naik LRT ke Kelapa Gading. Setelah puas berfoto-foto saya dan rekan-rekan lainnya kembali menaiki LRT untuk kembali ke stasiun Boulevard Kelapa Gading. Senang rasanya, punya transportasi umum yang nyaman seperti LRT Jakarta. Jika MRT rute Cikarang - Balaraja terealisasi, nantinya akan terintegrasi dengan Stasiun LRT Pulomas.

Rencana di masa depan, LRT Jakarta akan melanjutkan pembangunan koridor lain, seperti Velodrome - Manggarai, Boulevard Kelapa Gading - Stadion BMW, Boulevard Kelapa Gading - Kota, Kota - Palmerah. Jadi nantinya akan membentuk seperti sebuah jalur loopline. Wah sudah terbayang nanti akan banyak transportasi umum di Jakarta, harapannya agar Jakarta tidak macet lagi. Jakarta akan muncul jadi sebuah kota yang maju transportasi nya dan bebas macet. Semoga dapat segera terwujud di masa yang akan datang.
Banyak orang yang skeptis dan pesimistis kalau nanti LRT, MRT, dan Transjakarta bakal berebut penumpang, kenyataannya Jalur LRT, MRT, dan Transjakarta tidak tumpang tindih, melainkan terintegrasi. Jadi, masing-masing dapat menyerap pengguna transportasi umum yang ada di Jakarta. Diharapkan, jika semua sudah beroperasi, kemacetan di Jakarta akan semakin berkurang.

Saya harap dengan hadirnya LRT Jakarta akan berdampak sangat baik, bagi warga Jakarta yang lebih produktif, lebih dinamis, dan tidak khawatir akan kemacetan. LRT Jakarta bisa menjadi peradaban baru dalam bertransportasi yang lincah, ramah, dan terpercaya. LRT Jakarta Moving People Connecting Communities. Ayo Naik Transportasi Umum Biar Gak Macet !!!
(AN).

Komentar