Catatan Ringan - Kisah Dibalik Penutupan Jalur 10

Manggarai - Mungkin banyak diantara teman sekalian selalu bertanya - tanya soal keputusan yang cukup kontroversial Direktorat Jendral Perkeretaapian (DJKA) beberapa waktu lalu. DJKA melalui PT. Kereta Commuter Indonesia (PT. KCI) Kembali memberikan statment soal penutupan jalur existing Stasiun Manggarai beberapa waktu lalu. PT. KCI sendiri mengumumkan bahwa penutupan jalur tersebut akibat adanya proyek yang sedang di kerjakan oleh rekan - rekan Dirjen Perkeretaapian. Jalur yang ditutup merupakan jalur pengganti yang dimana berawal dari penutupan jalur 6 dan jalur 7 yang sebelumnya melayani Jalur KRL linta Angke - Bogor, Jatinegara - Bogor, dan Jakarta Kota - Bogor.

Serta, jalur 6 dan jalur 7 juga ikut melayani Kereta pengiriman KRL yang tiba dari Jepang, Kereta Luar Biasa (KLB), Kereta pengiriman untuk KA. Pangrango, Kereta Angkutan Barang Batubara, dan Kereta Angkutan Barang Semen Nambowangi. Lalu menjelang akhir tahun lalu, kedua jalur tersebut ditutup karena akan dilanjutkannya pembangunan Stasiun Manggarai yang baru. Dari pantuan yang sejauh ini kami lihat, tanah yang dahulunya digunakan untuk Jalur 6 dan jalur 7 Stasiun Manggarai akan di fungsikan untuk menanam tiang pancang baru untuk lantai 2 dan 3 pada nantinya dan memperlebar area peron. Sehubungan konsep pembangunan stasiun Manggarai baru mungkin akan menggunakan konsep peron pulau.

Pembangunan Stasiun Section A2 yang membuat Jalur 10 terpaksa di tutup
Yang dimana akan ada 4 jalur akan mengapit 1 peron luas. Yang dimana 1 peron tersebut akan melayani 2 jalur sekaligus. Seperti contoh Peron 1 dan peron 2, Peron 3 dan peron 4, peron 5 dan peron 6, peron 7 dan peron 8, lalu peron 9 dan peron 10. Semua peron memiliki pasangannya masing - masing dengan tujuan memudahkan perpindahan penumpang dari satu Kereta ke Kereta lainnya. Lalu apakah yang mendasari penutupan Jalur 10 baru Stasiun Manggarai? Padahal pengerjaan bangunan berada di ex existing Jalur 6 dan jalur 7.

Ya, penutupan itu bermula dari pembangunan Stasiun Manggarai baru. Issue trendingnya adalah Dirjen Perkeretaapian ingin mengebut pembangunan Stasiun KA Bandara. Kalau ditanya itu benar atau salah? Akan ku jawab itu benar! Namun jawaban tersebut hanya 30%. Jadi itu jawaban yang bukan lah 100% tepat. Kenapa? Karena pembangunan stasiun KA Bandara lintas Manggarai - Soekarno Hatta tidak semudah itu.

"Hohoho. Tidak semudah itu Ferguso."

Lalu apa yang menjawab untuk seutuhnya? Jika kekuatan pembangunan Stasiun KA Bandara hanya 30%, lalu apa yang membuatnya utuh 100%? Kemanakah perginya jawaban 70% tersebut? Tenang - tenang. Jawaban 70% tersebut tetap ada di Stasiun Manggarai. Tapi bukan berada diarea Stasiun Manggarai persis. Melainkan ada di SEBELAH SELATAN STASIUN MANGGARAI!

Lho, memang ada di Selatan Stasiun Manggarai? Ya, di sebelah selatan Stasiun Manggarai juga sedang ada pengerjaan untuk Double - Double Track juga. Lalu apa yang membuatnya begitu berpengaruh sampai - sampai jalur 10 ditutup? Memang kita sebagai orang awam, pengerjaan tersebut bisa saja menganggap pekerjaan itu sepele atau harusnya bisa dikerjakan tanpa harus menutup jalur Kereta. Namun, tidak bagi para pekerja proyek tersebut. Mereka yang selalu dituntut untuk bekerja cepat tanpa melupakan Safety First. Tentu sangat tidak mau mengambil resiko gila tersebut.

Posisi Grider Crane yang membuat Jalur 10 Stasiun Manggarai Baru ditutup
Ya, jika kalian perhatikan. Saat ini Progress Double - Double Track Phase A2 memasuki progres krusial. Dimana saat ini Crane pengangkat potongan beton untuk Jalur Double Double Track atau yang kita kenal sebagai GRIDER CRANE sudah berada diatas jalur Kereta yang mengarah menuju Tebet - Pasar Minggu - Depok - Bogor. Jalur tersebut yang menghubungkan Jalur existing 10 atau yang kita kenal sebagai Jalur 10 Stasiun Manggarai Baru. Dengan jalur keluar (Jalur Hulu ) menuju Stasiun Pasar Minggu - Bogor.

Moment Krusial ini yang dimana membuat Kontraktor, Dirjen Perkeretaapian, PT. KAI dan PT. KCI memutuskan untuk menutup sementara jalur 10 Stasiun Manggarai Baru selama 45 hari. Penutupan tersebut bertujuan agar menghindari hal yang tidak diinginkan. Salah satu contohnya terdapat KA atau KRL yang tertimpa akibat putusnya tali sling yang mengangkat potongan beton Jalur Double - Double Track.

Ex tempat Grider Crane yang pernah terpeleset
Hal ini diambil mengingat tragedi Grider Crane yang terpeleset saat peletakan di Section A lintas Manggarai - Jatinegara. Hal itu membuat kembali molor atau tertundanya pengerjaan Double - Double Track yang sebelumnya direncanakan Tahun 2020 selesai. Bagaimana tidak? Akibat kejadian tersebut, pihak - pihak yang bertanggung jawab atas pengerjaan tersebut harus melakukan investigasi hingga berhari hari. Selain itu pula, kejadian tersebut sempat mengancam keselamatan perjalanan Kereta Api dan KRL lintas Bekasi - Jakarta Kota via Manggarai. Serta, kejadian tersebut "digoreng" oleh beberapa media sebagai pengerjaan yang terburu - buru.

Sebetulnya bukan terburu - buru. Lebih tepatnya pembangunan kita yang sudah benar - benar sangat terlambat. Kenapa? Karena perancangan Double - Double Track sudah di buat sejak tahun 1990 an. Pembangunan tersebut seharusnya merupakan pekerjaan lanjutan dari pembangunan Lintas Layang Cikini - Jayakarta. Yang dimana hal tersebut didasari untuk menambah Frekuensi perjalanan Kereta Api yang semakin hari semakin padat.

Pernahkah kalian mendengar KRL akan masuk ke Cikarang pada Tahun 2002? Atau elektrifikasi hingga Karawang pada tahun 2004? Atau pengumuman pengerjaan Double - Double Track Sampai Karawang tahun 2008? Ya, semua itulah yang saat ini dikerjakan. Proyek terbengkalai belasan tahun lamanya. Saat ini negara kita sedang mengejar ketertinggalannya. Proyek Double - Double Track menjadi salah satu langkahnya.

Pembangunan ex Jalur Existing Jalur 6 dan Jalur 7 Stasiun Manggarai
Alasannya kenapa seolah terburu - buru. Karena di sepanjang lintasan timur (Jalur Bekasi - Manggarai) sudah sangat padat. Bahkan sulit mencari celah waktu (Window Time). Window Time sendiri adalah waktu kosong di antara perjalanan Kereta Api dan KRL. Namun untuk lintas timur, hal itu sudah sangat mustahil. Mengingat hampir setiap menit kereta api atau krl melintas. Sedangkan kontraktor apabila ingin mengerjakan hal seperti mengangkat potongan beton harus men-setril kan lintasan terlebih dahulu dari aktivitas lalu lalang kereta api.

Jadi pihak kontraktor harus mengajukan kepada yang bertanggung jawab mengurus Perjalanan KA (PerKA). untuk meminta Window Time agar track bisa steril dari lalu lalang perjalanan Kereta Api dan KRL. Begitulah asal muasal kenapa jalur 10 Stasiun Manggarai Baru kembali ditutup. Kontraktor, Regulator, dan Operator tentu tidak akan mau mempertaruhkan hal yang mengancam keselamatan penumpang sekecil apapun yang berhubungan dengan nyawa penumpang.

Sekecil apapun kesalahan yang terjadi itu bisa mengancam keselamatan penumpang dan perjalanan KA. Untuk itu, kita selaku penumpang dan pengguna setia kereta api dan KRL juga harus turut membantu dengan cara memaklumi dan mengikhlaskan peron KRL Bekasi dan KRL Bogor menjadi satu untuk waktu 45 hari. Yang dimana ini demi keselamatan kita bersama. Maka dengan ini terjadi, Insya Allah KA dan KRL mampu beroperasi normal tanpa kendala. Walau pastinya akan terjadi antrian dalam beberapa waktu.

Pemasangan Batangan Beton di atas jalan raya Matraman
Sebelum tulisan ini berakhir. Izinkan saya memberikan peringatan sebagai penulis. Tulisan ini dibuat untuk memberitahukan para pengguna setia KA dan KRL bahwa ada hal yang lebih penting dari sekadar penutupan jalur 10 Manggarai. Yaitu, keselamatan nyawa kita sebagai pengguna setia KRL dan KA lintas Jabodetabek. Tulisan ini tidak di maksudkan sebagai penggiringan opini publik terhadap pasangan calon baik 01 maupun 02. Kenapa begitu? Karena kita sedang menghadapi tahun politik. Cepat atau lambat. Sekarang atau nanti. Tulisan seperti saya ini akan di akuisisi oleh salah satu pihak. Siapapun itu.

Jadi, saya murni netralitas tanpa paksaan. Karena sudah sewajibnya saya sebagai pengamat, penikmat, pengguna, dan pecinta transportasi umum harus memiliki netralitas tinggi tanpa pencitraan sedikit pun. Tulisan ini saya akhiri. Semoga rekan - rekan pengguna setia KRL dan KA lintas Jabodetabek bisa memahami kondisi Jalur 10 Stasiun Manggarai Baru yang ditutup selama 45 hari tersebut.

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini. Tiada yang tak berharga didunia ini. Selalu utamakan keselamatan diri anda. Karena, tidak lain tidak bukan. Keluarga anda selalu menunggu anda. Untuk bisa berkumpul dan berbagi suka duka bersama anda. Dan kita patut bangga. Kita sudah #MenggunakanTransportasiPublik. Yuk #PakaiTransportasiPublik.

Penulis/Editor : WP/PAP

Komentar